Asal Usul Reog Ponorogo

Posted on

Asal usul Reog Ponorogo – Halo teman-teman berjumpa kembali dengan fatasama!

Pada kesempatan kali ini fatasama akan menulis tentang sejarah asal usul kesenian Reog Ponorogo yang sudah sangat mendunia.

Kesenian Reog Ponorogo ini berasal dari Kota Ponorogo yang berada di daerah Jawa Timur.

Kesenian Reog juga menjadi ikon dari Kota Ponorogo. Namun kalian tau enggak sih asal usul Reog Ponorogo?

Sejauh ini sepertinya kebanyakan orang hanya mengetahui keseniannya saja ya!

Ternyata di balik kerennya kesenian Reog Ponorogo yang mendunia ada cerita asal-usulnya juga.

Selengkapnya mari kita simak asal usul kesenian Reog Ponorogo berikut ini!

Contents [hide]

Asal Usul Reog Ponorogo

Di kisahkan pada zaman dahulu ada seorang putri Raja di daerah Kediri yang sangat cantik jelita yang bernama Dewi Songgolangit.

Dewi Songgolangit selain cantik jelita dia juga memiliki peringai yang baik yang menjadi karakter idaman semua laki-laki.

Dikarenakan peringainya yang baik itu banyak pangeran maupun raja yang berebut ingin meminangnya.

Namun sayang sekali setiap ada pangeran ataupun raja yang datang akan melamar Dewi Songgolangit menolaknya.

Maklum Dewi Songgolangit masih belum berkeinginan untuk berumah tangga.

Raja Kediri juga menyadari jika usianya kini sudah tidak muda lagi.

Makanya raja selalu mengharapkan kehadiran seorang cucu dari Dewi Songgolangit.

“Anakku, sudah banyak raja dan pangeran yang datang kesini,” Raja membuka percakapan.

“Dari sekian banyak yang melamarmu banyak juga dari mereka yang tampan dan gagah, tapi kau menolak mereka semua, kenapa?” Tanya raja pada putrinya.

“Ampun ayahanda, dinda belum berkeinginan untuk memiliki seorang suami” Dewi Songgolangit membuka percakapan.

“Namun jika ayahanda berharap dinda segera memiliki suami maka ada syaratnya!” Lanjut Dewi Songgolangit.

“Syarat apa itu wahai anaku?”

“Entahlah ayahanda, dinda juga belum tahu ayahanda apa syaratnya.”

“Haha, gimana sih kamu kok enggak jelas gitu anakku!” Raja terkekeh.

“Sebelum mengajukan syarat itu dinda akan bertapa untuk memohon petunjuk kepada Dewa, setelah itu dinda akan beritahu ayahanda syaratnya!” Ujar Dewi songgolangit panjang lebar.

“Hmm… baiklah putriku aku akan menunggu!” Ujar raja.

Baca juga :

Syarat Pernikahan Dewi Songgolangit

Setelah pembicaraannya dengan ayahnya Dewi Songgolangit pergi bertapa selama tiga hari tiga malam untuk memohon petunjuk.

Di hari ke empat setelah pertapaannya Dewi Songgolangit mendatangi ayahnya untuk memberi tahu syarat yang akan di ajukan.

“Putriku, bagaimana setelah pertapaanmu selema tiga hari tiga malam apakah sudah ada syarat yang akan kau ajukan?” Tanya raja.

“Sudah ayahanda!” Jawab Dewi Songgolangit.

“Calon suami yang akan melamar nantinya harus bisa menghadirkan sebuah tontonan yang belum pernah ada sebelumnya”

“Bentuk tontonannya adalah pertunjukan tarian yang di iringi dengan tabuhan gamelan”

Pertunjukannya juga di lengkapi dengan barisan kuda kembar sebanyak seratus empat puluh yang nantinya menjadi pengiring pengantin!”

“Yang terakhir, pada pertunjukannya harus di hadirkan hewan berkepala dua!”

“Anakku, apa tidak berat sekali syarat itu?” Tanya raja.

Dewi Songgolangit hanya menggeleng sambil tersenyum manis.

Tidak lama setelah itu raja segera mengumumkan sebuah syarat yang di ajukan putrinya kepada siapa saja yang ingin menikahi Dewi Songgolangit.

Mendengar syarat itu semula banyak yang ingin mencobanya.

Namun ketika sampai pada syarat yang terakhir, menghadirkan hewan berkepala dua banyak yang mengundurkan diri.

Syarat pernikah itu dalam waktu yang singkat sudah tersebar ke berbagai wilayah kerajaan tetangga.

Dari sekian bayak yang melamar hanya tersisa dua orang.

Pertama Raja Singobarong raja dari Kerajaan Lodaya.

Kedua adalah Raja Kelanaswandana dari Kerajaan Bandarangin.

Ini semua di luar perhitungan raja dari yang tersisa.

Kedua raja tersebut merupakan raja yang memiliki watak dan wujud yang aneh.

Raja Singobarong ternyata memiliki bentuk kepala yang bukan manuasia.

Singobarong memiliki bentuk kepala harimau dan tubuh manusia.

Singobarong juga memiliki watak yang sangat kejam dan bengis dan suka berperang.

Sedangkan Raja Kelana Swandana sebenarnya normal dan tampan.

Namun ia memiliki kebiasaan aneh yang juga menyukai anak laki-laki yang juga di anggapnya sebagai gadis cantik.

Sayembara yang sudah di buat tidak bisa di batalkan.

Kedua raja tersebut segera pulang ke kerajaannya masing-masing dan mempersiapkan persyaratan tersebut.

Raja Singobarong segera mengumpulkan patihnya dan menyuruh mereka untuk membantunya memenuhi syarat tersebut.

Semula mengumpulkan kuda kembar di rasa cukup mudah.

Namun untuk membuat kesenian yang belum pernah ada dan hewan berkepala dua tampaknya Raja Singobarong sedikit kesulitan.

Suatu hari Raja Singobarong  mengutus patihnya yang bernama Iderkala untuk mencari informasi tentang kesiapan pesaingnya, Raja Kalanaswandana.

Dengan di temani beberapa perajurit pilihan patih Iderkala menuju ke Kerajaan Bandarangin untuk memantau kesiapan persiapan Raja Kalanaswandana.

Patih Iderkala dan pasukannya menyamar menjadi rakyat biasa untuk menyelidiki kesiapan Raja Kalanaswandana.

Setelah beberapa hari di Kerajaan Bandarangin Patih Iderkala pulang ke Kerajaan Lodaya.

Sesampainya di Kerajaan Lodaya ia menyampaikan kesiapan Raja Kalanasewandana kepada Raja Singobarong.

“Bagaimana patih apakah Kerajaan Bandarangin sudah siap dengan syarat yang mustahil itu?”Tanya Raja Singobarong.

“Ampun paduka, mereka sudah hampir siap, namun yang kurang tinggal syarat yang terakhir saja!” Ujar patih Iderkala.

“Bagaimana dengan pertunjukan yang belum pernah ada?” Tanya Singobarong lagi.

“Ampun paduka, mereka juga sudah membuatnya. Pertunjukannya juga sangat unik dan belum pernah ada sebelumnya.” Ujar patih Iderkala.

“Wah gawat banget, kita bisa keduluan oleh Kelanasewandana. Aku tidak akan tinggal diam!”

“Apa yang harus kita lakuakan paduka?” Tanya patih Iderkala.

“Patih, siapkan pasukan dengan persenjataan lengkap. Kita akan menyerang kerajaan Bandarangin!”

“Kita akan merebut usaha mereka dan menyerahkan kepada Dewi Songgolangit!”

“Baik paduka!” Patih Iderkala segera mempersiapkan pasukannya.

Rencananya Raja Singobarong akan merebut hasil kerja keras Raja Kalanaswandana.

Beberapa hari setelah mempersiapkan tentara dan perbekalannya.

Pertama-tama Raja Singobarong memerintahkan mata-matanya untuk untuk menyusup mencari informasi.

Rencananya mereka akan menyerang ketika mata-mata mereka kembali memberikan informasi.

Namun informasi yang di tunggu dari mata-mata yang di kirim tak kunjung sampai juga ke Kerajaan Lodaya.

Terbongkarnya Rencana Raja Singobarong

Sudah beberapa hari ini mata-mata yang di utus oleh Raja Singobarong tak kunjung kembali.

Raja Singobarong yang sudah tidak sabar menunggu mata-matanya pulang ke kerajaan.

Dia segera mengutus patih Iderkala untuk berangkat ke perbatasan untuk menyelidiki.

Namun tanpa di ketahuinya ternyata penyamaran mereka, para mata-mata sudah terbongkar dan mereka sudah di eksekusi.

Akhirnya semua rencana Raja Singobarong juga ikut terbongkar.

Sembari menunggu di kerajaan Raja Singobarong merasa kepalanya gatal sekali.

Biasanya ketika kepalanya mulai gatal Raja Singobarong menyuruh merak peliharaannya untuk mematuki kutu yang ada di kepalanya.

Merak peliharaan Raja Singobarong itu segera naik ke atas bahunya dan mulai mematuki kutu yang ada di kepala Singobarong.

Merak yang sedari tadi mematuki kutu yang ada di kepala membuat Singobarong keenakan dan tertidur pulas.

Saking pulasnya Singobarong tidak mengetahui keadaan di luar istana yang mulai menjadi genting.

Penyergapan

Pasukan Raja Kalanasewandana sudah mulai bergerak menuju Kerajaan Lodaya.

Di perbatasan mereka juga mengalahkan patih Iderkala dengan pasukan kecilnya.

Setelah itu mereka segera menuju ke Kerajaan Lodaya.

Sesampainya di Kerajaan Lodaya pertempuran tidak bisa di hindarkan lagi.

Pasukan Kerajaan Lodaya yang sudah siap bertempur kini mereka berperang dengan Kerajaan Bandarangin.

Mereka tidak menyangka jika mereka yang akan di datangi oleh Kerajaan Bandarangin.

Padahal tadinya mereka yang ingin menyerbu Kerajaan Bandarangin.

Pertempuran hebat berkobar di Kerajaan Lodaya.

Pertempuran yang semula terjadi di komplek Kerajaan Lodaya kini sudah semakin merambat ke istana kerajaan.

Baca juga :

Pertempuran Dua Raja

Mendengar keributan itu Singobarong segera berlari menuju keluar istana untuk mengecek keadaan di luar istana.

Betapa terkejutnya dia sesampainya di luar istana.

Banyak pasukananya sudah terkapar bersimbah darah.

Pasukan Bandarangin berhasil mengalahkan Kerajaan Lodaya.

“Apa yang terjadi di sini?” Teriak Raja Singobarong.

Dari kejauhan Raja Kalanaswandana menunggang kuda kearah Raja Singobarong.

“Apa-apaan ini?, mengapa kau menyerang kerajaanku?” Tanya Singobarong.

“Jangan bersandiwara kau Singobarong” Ujar Kalanaswandana

“Ho, kau sudah mengetahuinya rupanya, sebaiknya kau bersiap, Kalanaswandana!”

“Aku akan menghukumu raja berkepala binatang!”

Kedua raja itu sama-sama bersiap duel satu lawan satu.

Sementara peperanagan masih berkecamuk mereka mulai bertarung.

Kedua raja itu saling menggunakan kesaktiannya.

Raja Kalanaswandana mengeluarkan kesaktianya.

Dalam sekejap burung merak yang ada di bahu Raja Singobarong menyatu dengan kepalanya.

Raja Singobarong sangat murka. Ia segera mencabut keris saktinya dan berusaha menyerang Raja Kalanaswandana.

Namun Raja Kalanaswandana juga mengeluarkan senjata pamungkasnya.

Sebuah pecut jika sekali di kibaskan memiliki bunyi menggelegar seperti halilintar.

Pecut sakti itu memiliki hawa yang sangat panas yang bisa membakar lawannya.

Raja Singobarong tidak kalah hebatnya. asal usul Reog Ponorogo.

Dengan badan bongsor dan keganasannya ia menyerang Raja Kalanaswandana membabi-buta degan kerisnya.

Raja Kalanaswandana dengan tenang bisa megelak semua serangan Raja Singobarong.

Ketika ia melihat pertahanan Singobarong mulai melemah ia segera menyerang balik.

Raja Kalanaswandana segera memukulkan pecut saktinya ke arah Singobarong.

Raja Singobarong yang sudah melemah terpental setelah terkena pecut sakti Kalanaswandana.

Singobarong mengerang dengan sangat keras. Ia mengelepar, berguling-guling di tanah.

Seketika Singobarong berubah menjadi seekor binatang yang aneh berkepala dua. Harimau dan merak.

Ia tidak bisa lagi berbicara dan akalnyapun hilang. asal usul Reog Ponorogo.

Syarat Terakhir

Raja Singobarong yang sudah berubah menjadi hewan berkepala dua kini di tangkap oleh Raja Kalanaswandana.

Ia teringat akan syarat terakhir dari Dewi Songgolangit. Mencari hewan berkepala dua.

Kini lengkaplah sudah syarat yang diberikan oleh Dewi songgolangit sebagai syarat yang harus di penuhi jika ingin melamarnya.

Bebrapa hari setelah pertempuran itu Raja Kalanaswandana mengutus beberapa prajurit menuju kerajaan Kediri untuk memberi kabar jika syarat yang di berikan sudah di penuhi.

Mendengar hal itu Raja Kediri sedikit terkejut lalu ia segera mengabari putrinya, Dewi songgolangit.

“Dewi Songgolangit, anakku salah satu dari raja yang ingin meminangmu sudah memenuhi syarat yang kau berikan!”

“Sesuai dengan apa yang sudah dinda  syaratkan ayahanda, jika mereka bisa memenuhinya maka dengn senang hati dinda menjadi istrinya” Ujar Dewi Songgolangit.

“Tapi apakah kau tidak menyesal jika menikah dengan Kalanaswandana?” Tanya Raja kepada putrinya.

“Tidak ayahanda, karena itu semua sudah sesuai dengan kehendak Dewa!” Ujar Dewi Songgolangit.

“Halo! Dia itu suka sama laki-laki juga loh! ” Ujar Raja Kediri.

“Dinda akan berusaha merubah tabiat buruknya ayahanda!” asal usul Reog Ponorogo.

“Baiklah jika itu sudah menjadi keputusanmu!” asal usul Reog Ponorogo.

Pernikahan Dewi Songgolangit

Hari itu adalah pernikahan Dewi Songgolangit dengan Raja Kalanaswandana.

Raja Kalanaswandana datang membawa semua syarat yang di ajukan oleh Dewi Songgolangit.

Sebuah kesenian yang baru yang di beri nama Reog lengkap dengan kuda kembar pengiring sejumlah seratus empat puluh ekor. asal usul Reog Ponorogo.

Tidak lupa juga iringan musik gamelan serta terompet juga menyatu menjadi melodi yang merdu.

Terakhir hewan aneh berkepala dua harimau dan merak di atasnya.

Akhirnya mereka berdua menikah. asal usul Reog Ponorogo.

Dewi Songgolangit di boyong ke Kerajaan Bandarangin di Wengker atau yang sekarang di kenal dengan Ponorogo.

Begitupula dengan keseniannya yang masih tetap lestari hingga kini yang biasa kita kenal dan juga sudah mendunia, kesenian Reog Ponorogo.

Baca juga :

Tokoh Dalam Pementasan Kesenian Reog Ponorogo

  1. Jathil

Jathil merupakan symbol dari pasukan kuda pengiring dari Raja Kelanaswandana ketika menuju ke Kerajaan Kediri melamar Dewi Songgolangit. asal usul Reog Ponorogo.

Dalam dunia kesenian Reog, Jathil menggambarkan pasukan berkuda yang gagah pengiring Raja Kelanaswandana.

Dalam kesenian Reog jathil atau yang biasa kita kenal dengan “Tari Jathilan” ini merupakan sebuah tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit penunggang kuda pengiring Raja Kelanaswandana.

Tari Jathilan ini biasanya di bawakan oleh sepasang penari dimana ketika menari seolah ekspresi mereka menyimbolkan ketangkasan dan kepandaian dalam berkuda.

Pada mulanya Tari Jathilan ini dalam kesenian Reog di bawakan oleh laki-laki berparas tampan tetapi karena karakter yang di bawakan cenderung halus, genit, pokoknya feminim deh.

Nah, sekarang penarinya di ganti perempuan di setiap pementasannya. asal usul Reog Ponorogo.

Warok

Sedangkan warok adalah seseorang yang sakti mandraguna. Sakti lahir bathin.

Tokoh kesenian Reog ini juga merupakan salah satu cirikhas dari masyarakat Ponorogo dengan brewok yang khas.

Barongan / Dadak Merak

asal usul reog ponorogo

Barongan adalah symbol dari hewan berkepala dua dalam cerita asal usul kesenian reog ponorogo, Raja Singobarong. asal usul Reog Ponorogo.

Hal yang unik dalam kesenian Reog adalah ukurannya yang besar dengan panjang 2,25 meter dan lebar sekitar 2,30 meter. asal usul Reog Ponorogo.

Barongan Reog juga memiliki berat kurang lebih 50 kilo gram.

Barongan seberat ini cara pakainya di gigit loh. Kebayang enggak sih beratnya!

Kelanaswandana

Raja Kelanaswandana adalah seorang raja sakti mandraguna yang berhasil memperistri Dewi Songgolangit.

Raja yang satu ini juga berhasil menciptakan kesenian Reog yang terkenal hingga saat ini.

Bujang Ganong / ganongan

Patih bujang ganong atau ganongan adalah seorang patih yang meiliki keahlian ilmu beladiri.

Memiliki watak yang cerdik, jenaka dan juga sakti mandraguna.

Penutup

Nah, gitu teman-teman cerita legenda asal usul Reog Ponorogo semoga informasi yang di sajikan bisa memperkaya pengetahuan kalian ya! asal usul Reog Ponorogo.

Sebenarnya cerita asal-usul kesenian Reog Ponorogo memiliki banyak versi yang juga ceritanya juga berbeda.

Disini kita membahas versi cerita yang sudah termashur di kalangan cerita rakyat Jawa Timur.

Sebagai warga negara yang baik kita juga harus ikut melestarikan kesenian budaya nusantara yang ada di daerah masing-masing ya! asal usul Reog Ponorogo.

Sampai jumpa pada pembahasan berikutnya. Sekian dan trimakasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *